Energi Matahari untuk Listrik
Oleh : Ria Julianita (Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta)
Photovoltaic Technology adalah perkembangan teknologi dibidang pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan panel surya untuk mengkonversi sinar matahari menjadi listrik.
Aliran listrik yang dihasilkan photovoltaic adalah akibat dari bahan-bahan yang menunjukkan efek fotolistrik dimana mereka mampu menyerap foton dan melepas elektron. Nah, listrik didapat dari pelepasan elektron tersebut.
Sel photovoltaic atau bisa disebut juga dengan sel surya, operasinya menggunakan bahan semi konduktor, seperti silikon. Pada sel photovoltaic, wafer semikonduktor dioperasikan untuk membentuk medan listrik, pada wafer ini terdapat dua sisi, satu sisi bermuatan positif dan sisi yang lain bermuatan negatif .
Ketika sinar matahari mengenai sel, maka elektron dari atom yang ada pada material semi konduktor sel akan terlepas dan konduktor yang melekat pada kedua sisi tadi akan menghasilkan suatu rangkaian listrik yang selanjutnya dapat membentuk aliran listrik.
Sel photovoltaic merubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan selanjutnya akan dialirkan melalui suatu inverter (pengatur tenaga) yang merubahnya menjadi arus listrik AC, dan juga dengan otomatis akan mengatur seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan melalui suatu panel distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai yang dibutuhkan peralatan listrik.
Selanjutnya sel-sel tadi akan digabungkan dan saling dihubungkan dalam satu frame (banyak : modul photovoltaic), selanjutnya modul-modul ini akan dihubungkan lagi membentuk rangkaian yang lebih besar, biasa disebut dengan array atau rangkaian alat seperti gabungan kaca-kaca yang bisa kita lihat pada Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Arus yang dihasilkan bergantung pada berapa banyak foton (cahaya matahari) yang mengenai modul. Semakin banyak modul fotovoltaic yang di operasikan maka aliran listrik yang dihasilkan pun akan lebih banyak. Aliran llistrik inilah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari seperti menghidupkan lampu, menyalakan alat elektronik yang menggunakan listrik lainnya.
Mengenai perkembagannya di Jakarta, dari data 2011, pembangunan PLTS sudah mengalirkan listrik di 39 titik daerah di Ibu Kota. Penggunaanya antara lain untuk penerangan jalan umum dan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat lainnya.
Dalam rangka mengembangkan teknik pembangkit listrik tenaga surya dengan teknologi photovolaic ini, diperlukan suatu perhitungan dan pemikiran yang baik dan terarah, karena ini bukanlah teknologi yang sederhana. Masih perlu diadakan pembelajaran mengenai teknologi ini agar dapat efisien dalam hal sumber daya dan biayanya.
Seperti kita ketahui untuk menciptakan peralatan ini, konsumen masih harus meng-import materialnya dari luar negeri dan secara tidak langsung kegiatan ini akan menambah daftar pengeluaran, selain itu karna harganya yang mahal, perlu perencanaan untuk investasi yang besar agar dapat mengembangkan teknologi ini. (Ria Julianita)
Sumber :
http://teknologisurya.wordpress.com/tag/energi-surya/
http://wildanm.wordpress.com/2009/10/04/bagaimana-fotovoltaik-bekerja/
http://dayasurya.weebly.com/sel-surya.html
http://www.alpensteel.com/article/46-102-energi-matahari–surya–solar/2247–energi-panas-surya-dimanfaatkan.html
http://faiz19.wordpress.com/2009/04/30/energi-surya/
Sumber Gambar:
http://thesolarpanelsforhome.com/tag/dyi-solar-panels/
Dipublikasikan juga melalui :
http://arsip.pantonashare.com/